Sabtu, 18 Agustus 2012

Kejadian Nyesek dalam Sepakbola


Ngomonin sepakbola tidak lepas dari drama, ketegangan dan kejutan-kejutan yang menghiasi olahraga terpopuler seantero jagad raya ini. Dari hal yang paling membanggakan hingga hal-hal yang paling bikin nyesek seumur hidup.
Dari pengalaman saya selama 15 tahun menjadi penikmat sepakbola, berikut beberapa kejadian yang lumayan bikin senang nyesek.



1. Final UCL 1998/1999

Final Liga Champions 1999/2000 yang mempertemukan Manchester United (Inggris) dan wakil Jerman, Bayern Munchen digelar di Stadion Camp Nou, Barcelona tanggal 26 Mei 1999.Konon final ini bisa dianggap salah satu final paling dramatis di ajang UCL.

Babak pertama baru berjalan 6 menit, pelanggaran bek United Ronny Johnsen terhadap Carsten Jancker membuahkan tendangan bebas untuk Munchen. Mario Basler yang menjadi algojo tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dan free kick indahnya menerobos gawang United yang dijaga Peter Schmeichel. 1-0 untuk Munchen.

Memasuki 10 menit terakhir di babak kedua, tidak ada pilihan lain bagi Pasukan Ferguson untuk keluar menyerang, jika tidak, seisi Old Trafford akan tertawa menangis. Fergie mengganti Andy Cole dengan Ole Gunner Solksjaer (saat itu memang dikenal sebagai supersub). 5 menit terakhir Teddy Seringham dan Carsten Jancker silih berganti mengancam gawang lawannya.

Injury time 3 menit !! Seisi stadion Camp Nou mengira ini adalah serangan terakhir United. United mendapatkan tendangan penjuru, dieksekusi David Beckham, Peter Schmeichel maju ke depan untuk membantu serangan.. !! Beckham sudah dilakukan, umpannya disambut Dwight Yorke tapi masih bisa digagalkan Thorsten Fink, ada Gigs di sana, shooooot tapi masih lemah. Ada Sheringham di sana, tembak dan Gooooooooollll. Man United 1-1 Muenchen.

Keajaiban tidak sampai di situ, setengah menit kemudian sepak pojok untuk United. David Beckham kembali mengeksekusi, sudah dilakukan melambung tinggi pemirsa, disundul oleh Sheringham dan disambung sepalan Solksjaer dan GOOOOOOLLLLL 2-1 untuk United.




Permainan masih dilanjutkan, apa daya hanya tersisa 1 menit bagi Muenchen untuk menyamakan skor. Pertandingan yang 90 menit mereka menangi kini sirna oleh 2 gol Man United di injury time. Sungguh miracle di malam itu. Ini merupakan gelar kedua Man United di Liga Champions.


Tingkat Nyesek fans Munchen : Ditolak mentah-mentah ama cewek cantik

1. Final UCL 2004/2005


Sebuah gol Paolo Maldini di awal babak pertama ditambah dua gol Hernan Crespo di akhir babak pertama membuat AC Milan bisa cukup tersenyum karena unggul 3-0 dari Liverpool di paruh pertama.


Untuk memompa semangat anak asuhnya, Rafael Benitez (pelatih Liverpool saat itu) cukup berkata:

“Jangan tundukkan kepala kalian. Kita Liverpool, kalian bermain untuk Liverpool. Jangan lupakan itu. Kalian harus tetap menegakkan kepala untuk suporter. Kalian harus melakukannya untuk mereka.”

“Kalian tidak pantas menyebut kalian pemain Liverpool kalau kepala kalian tertunduk. Kalau kita menciptakan beberapa peluang, kita berpeluang bangkit dalam pertandingan ini. Percayalah kalian mampu melakukannya. Berikan kesempatan buat kalian sendiri untuk keluar sebagai pahlawan.”

Di babak kedua Rafa memasukkan Didi Hamman menggantikan Steve Finnan yang cedera.

Di 15 menit babak kedua, Liverpool menguasai jalannya pertandingan. 9 menit berjalan sundulan Steven Gerrard memanfaatkan crossing John Riise merubah skor 1-3. Tendangan keras Vladimir Smicer menjadikan kedudukan 2-3. Dan akhirnya di menit 60 Steven Gerrard dijatuhkan di kotak penalti oleh Gattuso. Awalnya eksekusi Xabi Alonso masih bisa diblok Dida, namun bola muntah Xabi menyamakan skor 3-3. Amazaing !!

Skor 3-3 tidak berubah hingga 90 menit, pertandingan dilanjutkan dengan extra time namun skor masih belum berubah. ADU PENALTI !! *histeris

Sebelum adu penalti, Carragher membisiki Dudek “eh Dudek lakuin sesuatu yoo biar pemain Milan hilang konsentrasinya.” Dudek tiba-tiba teringat video pndahulunya Bruce Grobbelaar yang memelintir-melintir kakinya saat adu penalti di final UCL Liverpool vs AS Roma.

Dan ternyata trik itu sukses. Jerzy Dudek berhasil mementahkan sepakan eksekutor terakhir Milan, Andriiy Shevchenko. Dan LIVERPOOL berhasil menyabet gelar Liga Championsnya yang ke-5 !!



Miracle in Istanbul !!!

Emang nasib, udah unggul 3-0 di babak pertama malah gagal juara, (untung dibalas 2 tahun setelahnya)

Tingkat nyesek fans Milan : Sudah LDR-an, diselingkuhin pula

3. Pekan ke-38 EPL 2011/12

Drama kota Manchester terjadi di pekan ke-38 Liga Inggris. Dua tim asal Manchester, Manchester City dan Man United berpeluang menjuarai EPL 2011/12. 13 Mei 2012 Man City akan menjamu QPR di Etihad Stadium sedangkan Man United bertandang ke kandang Sunderland di Stadium of Light.

Kedua tim sama-sama mengumpulkan 86 poin hasil dari 27 menang, 5 seri dan 5 kalah. Namun urusan selisih gol Man City lebih unggul. (Man City 90-27, Man United 88-33). Hal sulit untuk Setan Merah karena jika Man City menang 1-0, mereka harus membantai Sunderland setidaknya dengan selisih 10 gol. BUSEEETTT!!

........pertandingan dimulai.......

10 menit pertama Man City 0-0 QPR dan Sunderland 0-0 Man United

Baru di menit 20’ Sundulan Wayne Rooney merobek gawang Sunderland hasil crossing Phil Jones. (Man United di atas angin)

Menit 39’ barulah publik Etihad Stadium bernapas lega menyambut gol Zabaleta (Man United di bawah angin)

Halftime : Man City 1-0 QPR, Sunderland 0-1 Man United

Babak kedua dimulai, Man City agak melempem, terbukti baru 3 menit Man City kebobolan lewat gol Djibril Cisse, 1-1 (Man United kembali di atas angin)

Menit 55’ Man City berpeluang besar memenangkan pertandingan setelah preman pemain QPR Joey Barton memperkosa menyikut Carlos Tevez, tak hanya itu Barton juga menendang pantat Aguero saat meninggalkan lapangan, yang menyulut ‘kemarahan’ Super Balotelli << (hasil pengamatan di tipi)

Namun di menit 66’ Malah QPR membobol gawang Man City lewat sundulan Jamie Mackie dari skema serangan balik (Man United ketawa dalam hati)

Mancini semakin tegang, dia memasukkan Edin Dzeko dan Mario Bros Balotelli di 25 menit terakhir. Hasilnya Man City bermain lebih menyerang dan berhasil mengurung pertahanan QPR. Di sebelah, Man United masih unggul 1-0 atas Sunderland.

Hingga menit 90’ Citizen masih tertinggal 1-2 dari QPR. Pendukung City dari layar kaca terlihat stress dan pasrah. Ada yang menangis, ada yang lagi tidur dan ada yang berpelukan yasinan. Suasana berbeda 180 derajat bagi fans United.

Dan akhirnya drama pun tercipta di Etihad Stadium. Sundulan Edin Dzeko memanfaatkan tendangan penjuru berhasil menyamakan kedudukan 2-2. Masih ada harapan untuk City. (fans United masih terlihat tenang)

Dan akhirnya *ala komentator amatiran* Aguero membawa bola, mengumpan ke Balotelli, Balotelli memakan kembali ke Aguero, Aguero menggocek bek QPR, shoooot dan GOOOOOOLLLL, 3-2 Untuk Man City !!! (tak usah ditanya, keadaan fans kedua tim berbalik 180 cm)

FT Man City 3-2 QPR, Sunderland 0-1 Man United. dan baju champ20ns pun gagal dijual di pasaran

Giliran fans Man United yang menang(is). Di temlen twitter pun berubah menjadi kebun binatang, segala rupa jenis hewan pun menghiasi twitter. Tapi uniknya ga hanya fans Man City yang berpesta, tapi juga fans Arsenal, Chelsea dan Liverpool (ga tau kenapa)

Tingkat nyesek fans United : ................................ (isi sendiri)



Itu aja dulu kejadian-kejadian nyesek yang bisa Saya posting. Jika ada uneg-uneg, keluhan ataupun pengalaman pribadi silahkan berbagi di kolom komentar

14 komentar:

  1. Tingkat nyesek fans United: Udah ditolak, diketawain rame-rame pulak

    BalasHapus
  2. Tingkat nyesek fans United: Di PHP in trus di tolak, ga lama ditusuk pake pisau juragan paku payung..

    BalasHapus
  3. sumpah nyesek abis tuh...... nyesek abis -___-

    BalasHapus
  4. Tahun 1999/2000 dapet keajaiban
    Tahun 2011/2012 dapet kenyesekkan

    BalasHapus
  5. Drama adu penalti di champions th.2008 dong min, yg Chelsea kalah sama MU :'(
    Tapi akhirnya, gelar champion pertama Chelsea, kita juga ngerasain menang drama adu penalti yg penuh dgn perjuangan hehehe

    BalasHapus
  6. Match City-QPR ngajarin gue kalo mujizat itu ada.. Match itu memotivasi lbh banyak orang & lebih efektif ketimbang motivator manapun. *pukpuk fans MU*

    BalasHapus