Ngomonin sepakbola tidak lepas dari drama, ketegangan dan
kejutan-kejutan yang menghiasi olahraga terpopuler seantero jagad raya ini.
Dari hal yang paling membanggakan hingga hal-hal yang paling bikin nyesek
seumur hidup.
Dari pengalaman saya selama 15 tahun menjadi penikmat sepakbola,
berikut beberapa kejadian yang lumayan bikin senang nyesek.
1. Final UCL 1998/1999
Final Liga Champions 1999/2000 yang mempertemukan Manchester
United (Inggris) dan wakil Jerman, Bayern Munchen digelar di Stadion Camp Nou,
Barcelona tanggal 26 Mei 1999.Konon final ini bisa dianggap salah satu final
paling dramatis di ajang UCL.
Babak pertama baru berjalan 6 menit, pelanggaran bek United Ronny
Johnsen terhadap Carsten Jancker membuahkan tendangan bebas untuk Munchen. Mario
Basler yang menjadi algojo tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dan free kick
indahnya menerobos gawang United yang dijaga Peter Schmeichel. 1-0 untuk
Munchen.
Memasuki 10 menit terakhir di babak kedua, tidak ada pilihan lain
bagi Pasukan Ferguson untuk keluar menyerang, jika tidak, seisi Old Trafford
akan tertawa menangis.
Fergie mengganti Andy Cole dengan Ole Gunner Solksjaer (saat itu memang dikenal
sebagai supersub). 5 menit
terakhir Teddy Seringham dan Carsten Jancker silih berganti mengancam gawang lawannya.
Injury time 3 menit !! Seisi stadion Camp Nou mengira ini adalah
serangan terakhir United. United mendapatkan tendangan penjuru, dieksekusi
David Beckham, Peter Schmeichel maju ke depan untuk membantu serangan.. !!
Beckham sudah dilakukan, umpannya disambut Dwight Yorke tapi masih bisa
digagalkan Thorsten Fink, ada Gigs di sana, shooooot tapi masih lemah. Ada
Sheringham di sana, tembak dan Gooooooooollll. Man United 1-1 Muenchen.
Keajaiban tidak sampai di situ, setengah menit kemudian sepak
pojok untuk United. David Beckham kembali mengeksekusi, sudah dilakukan melambung
tinggi pemirsa, disundul oleh Sheringham dan disambung sepalan Solksjaer dan
GOOOOOOLLLLL 2-1 untuk United.
Permainan masih dilanjutkan, apa daya hanya tersisa 1 menit bagi
Muenchen untuk menyamakan skor. Pertandingan yang 90 menit mereka menangi kini
sirna oleh 2 gol Man United di injury time. Sungguh miracle di malam itu. Ini
merupakan gelar kedua Man United di Liga Champions.
Tingkat Nyesek fans Munchen : Ditolak mentah-mentah ama
cewek cantik
1. Final UCL 2004/2005
Sebuah gol Paolo Maldini di awal babak pertama ditambah dua gol
Hernan Crespo di akhir babak pertama membuat AC Milan bisa cukup tersenyum
karena unggul 3-0 dari Liverpool di paruh pertama.
Untuk memompa semangat anak asuhnya, Rafael Benitez (pelatih
Liverpool saat itu) cukup berkata:
“Jangan tundukkan kepala kalian. Kita Liverpool, kalian bermain
untuk Liverpool. Jangan lupakan itu. Kalian harus tetap menegakkan kepala untuk
suporter. Kalian harus melakukannya untuk mereka.”
“Kalian tidak pantas menyebut kalian pemain Liverpool kalau kepala
kalian tertunduk. Kalau kita menciptakan beberapa peluang, kita berpeluang
bangkit dalam pertandingan ini. Percayalah kalian mampu melakukannya. Berikan
kesempatan buat kalian sendiri untuk keluar sebagai pahlawan.”
Di babak kedua Rafa memasukkan Didi Hamman menggantikan Steve
Finnan yang cedera.
Di 15 menit babak kedua, Liverpool menguasai jalannya
pertandingan. 9 menit berjalan sundulan Steven Gerrard memanfaatkan crossing
John Riise merubah skor 1-3. Tendangan keras Vladimir Smicer menjadikan
kedudukan 2-3. Dan akhirnya di menit 60 Steven Gerrard dijatuhkan di kotak
penalti oleh Gattuso. Awalnya eksekusi Xabi Alonso masih bisa diblok Dida,
namun bola muntah Xabi menyamakan skor 3-3. Amazaing !!
Skor 3-3 tidak berubah hingga 90 menit, pertandingan dilanjutkan
dengan extra time namun skor masih belum berubah. ADU PENALTI !! *histeris
Sebelum adu penalti, Carragher membisiki Dudek “eh Dudek lakuin
sesuatu yoo biar pemain Milan hilang konsentrasinya.” Dudek tiba-tiba teringat
video pndahulunya Bruce Grobbelaar yang memelintir-melintir kakinya saat adu
penalti di final UCL Liverpool vs AS Roma.
Dan ternyata trik itu sukses. Jerzy Dudek berhasil mementahkan
sepakan eksekutor terakhir Milan, Andriiy Shevchenko. Dan LIVERPOOL berhasil
menyabet gelar Liga Championsnya yang ke-5 !!
Miracle in Istanbul !!!
Emang nasib, udah unggul 3-0 di babak pertama malah gagal juara, (untung dibalas 2 tahun setelahnya)
Tingkat nyesek fans Milan : Sudah LDR-an, diselingkuhin pula
3. Pekan ke-38 EPL 2011/12
Drama kota Manchester terjadi di pekan ke-38 Liga Inggris. Dua tim
asal Manchester, Manchester City dan Man United berpeluang menjuarai EPL
2011/12. 13 Mei 2012 Man City akan menjamu QPR di Etihad Stadium sedangkan Man
United bertandang ke kandang Sunderland di Stadium of Light.
Kedua tim sama-sama mengumpulkan 86 poin hasil dari 27 menang, 5
seri dan 5 kalah. Namun urusan selisih gol Man City lebih unggul. (Man City
90-27, Man United 88-33). Hal sulit untuk Setan Merah karena jika Man City
menang 1-0, mereka harus membantai Sunderland setidaknya dengan selisih 10 gol.
BUSEEETTT!!
........pertandingan dimulai.......
10 menit pertama Man City 0-0 QPR dan Sunderland 0-0 Man United
Baru di menit 20’ Sundulan Wayne Rooney merobek gawang Sunderland
hasil crossing Phil Jones. (Man United di atas angin)
Menit 39’ barulah publik Etihad Stadium bernapas lega menyambut
gol Zabaleta (Man United di bawah angin)
Halftime : Man City 1-0 QPR, Sunderland 0-1 Man United
Babak kedua dimulai, Man City agak melempem, terbukti baru 3 menit
Man City kebobolan lewat gol Djibril Cisse, 1-1 (Man United kembali di
atas angin)
Menit 55’ Man City berpeluang besar memenangkan pertandingan
setelah preman pemain QPR Joey Barton memperkosa menyikut Carlos Tevez,
tak hanya itu Barton juga menendang pantat Aguero saat meninggalkan
lapangan, yang menyulut ‘kemarahan’ Super Balotelli << (hasil pengamatan
di tipi)
Namun di menit 66’ Malah QPR membobol gawang Man City lewat
sundulan Jamie Mackie dari skema serangan balik (Man United ketawa dalam hati)
Mancini semakin tegang, dia memasukkan Edin Dzeko dan Mario Bros
Balotelli di 25 menit terakhir. Hasilnya Man City bermain lebih menyerang dan
berhasil mengurung pertahanan QPR. Di sebelah, Man United masih unggul 1-0 atas
Sunderland.
Hingga menit 90’ Citizen masih tertinggal 1-2 dari QPR. Pendukung
City dari layar kaca terlihat stress dan pasrah. Ada yang menangis, ada yang
lagi tidur dan ada yang berpelukan yasinan. Suasana berbeda 180 derajat bagi fans
United.
Dan akhirnya drama pun tercipta di Etihad Stadium. Sundulan Edin
Dzeko memanfaatkan tendangan penjuru berhasil menyamakan kedudukan 2-2. Masih
ada harapan untuk City. (fans United masih terlihat tenang)
Dan akhirnya *ala komentator amatiran* Aguero membawa bola,
mengumpan ke Balotelli, Balotelli memakan kembali ke Aguero, Aguero
menggocek bek QPR, shoooot dan GOOOOOOLLLL, 3-2 Untuk Man City !!! (tak usah
ditanya, keadaan fans kedua tim berbalik 180 cm)
FT Man City 3-2 QPR, Sunderland 0-1 Man United. dan baju
champ20ns pun gagal dijual di pasaran
Giliran fans Man United yang menang(is). Di temlen twitter pun
berubah menjadi kebun binatang, segala rupa jenis hewan pun menghiasi twitter. Tapi
uniknya ga hanya fans Man City yang berpesta, tapi juga fans Arsenal, Chelsea
dan Liverpool (ga tau kenapa)
Tingkat nyesek fans United : ................................ (isi
sendiri)
Itu aja dulu kejadian-kejadian nyesek yang bisa Saya posting.
Jika ada uneg-uneg, keluhan ataupun pengalaman pribadi silahkan berbagi di kolom komentar